Waspadai Jantung Berdebar (Aritma Jantung)

   Waspadai Jantung Berdebar (Aritma Jantung). Sebagian orang bilang bahwa jantungnya menjadi berdebar-debar sehabis minum kopi atau obat tertentu. Bahkan, ada orang yang jantungnya berdebar setelah minum minuman suplemen. Di sisi lain, banyak juga orang yang bisa menikmati kopi dan minuman. Suplemen setiap hari tanpa mengalami jantung berdebar.

Kenapa bisa begitu? Menurut dr Ferry Usnizar SpPD dari RS Dr Mohammad Hosein Palembang, sesungguhnya yang membedakan adalah dalam kopi, teh, dan cokelat, terkandung kafein. Itulah yang membuat jantung berdenyut lebih cepat, bahkan bisa juga keluar keringat dingin.



’’Jika hormon adrenalin tinggi atau saraf simpatis sangat sensitif, jantung menjadi berdebar-debar,’’ujar Ferry sapaan Ferry Uznizar kepada koran ini.
Untuk mengetahuinya, sambungnya, dalam kondisi normal, jantung berdenyut 60-100 kali/menit. Yang optimal adalah 70-80 kali/menit. Kalau denyut jantung lebih dari 100 kali per menit, itu menunjukkan saraf simpatis sangat sensitif. Penyebab dari luar tubuh bermacam-macam, bisa rasa waswas, emosi, takut, atau kaget. Bisa juga makanan dan minuman, misalnya kopi, teh, dan cokelat.

Penyebab lainnya, kata Ferry adalah mengonsumsi obat-obatan tertentu. Misalnya, jantung berdebar setelah minum obat asma, flu, batuk, atau jenis lain yang mengandung adrenalin.
’’Suplemen penambah energi juga bisa membuat jantung berdebar lebih kencang,’’ungkapnya.
Ia menjelaskan, penyakit tertentu, juga bisa mengakibatkan jantung berdebar lebih kencang. Salah satunya, anemia (penurunan kadar hemoglobin) dalam kondisi anemia, darah tak bisa beredar optimal ke seluruh tubuh. Akibatnya, jantung bekerja lebih ekstra memompa agar darah beredar ke seluruh tubuh.

’’Peningkatan kerja jantung ditandai dengan cepatnya denyut jantung tersebut,'' jelasnya. Selain itu, penderita hipertiroid dan payah jantung juga terdiagnosis dengan cepatnya jantung berdenyut.
Ditambahkannya, bila denyut jantung di atas 100 kali per menit, tapi kembali normal dalam beberapa menit, itu tak perlu diobati. Namun, bila jantung berdetak lebih dari 120 kali per menit terus-menerus, pasien dianjurkan segera berkonsultasi ke dokter jantung. Dokter akan mengevaluasi dan mencari penyebabnya. Bila penyebabnya obat, makanan, dan minuman, pasien diminta tak lagi mengonsumsinya.

’’Jika penyebabnya penyakit tertentu, sumber penyakit tersebut harus diobati. Bila penyakitnya sembuh, otomatis jantung berdetak normal lagi. Kalau denyut jantung lebih dari 150 kali per menit, pasien wajib minum obat. Sebab, itu gejala patologis yang harus diobati. Jika tidak, pasien bisa pingsan,’’tukasnya. (mg39)
Terimakasih anda telah membaca artikel Waspadai Jantung Berdebar (Aritma Jantung) Silahkan baca artikel Yepi Share Everything Tentang Yang lainnya. Dan saya ucapkan juga terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Semoga Bermanfaat untuk anda.
Jangan Lupa Gabung Bersama Kami Dengan Like Facebook Di Bawah Ini :

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa tinggalkan komentar anda disini dan gunakan kata-kata yang bijak dalam berkomentar. Dilarang keras memasukkan segala bentuk link dalam komentar, karena itu dianggap SPAM