Sejatinya wanitalah yang menguasai dunia ini, suatu masyarakat akan rusak bila wanitanya rusak. Diera modern dan globalisasi seperti sekarang ini sulit sekali menemukan sosok wanita yang mulia seperti yang dikehendaki Tuhan Yang Maha Esa. Negara ini akan makmur dan tenteramserta bebas dari berbagai macam bencana akibat teguran Tuhan Yang Maha Esa bila dihuni wanita-wanita yang mulia.

Sebuah pertanyaan seperti apa sih wanita mulia ?

Dalam coretan kali ini saya mencoba memaparkan dan menyimpulkan ciri-ciri wanita mulia menurut pandangan hati nurani saya yang paling dalam.

Berikut ini adalah ciri-cirinya :

Pandai disini bukan semata bisa mencapai gelar tertinggi dalam pendidikannya, namun juga pandai dalam hal ilmu berumah tangga, ilmu merawat tubuh dan ilmu agama.

Menjaga diri tetap perawan/tidak melakukan hubungan sex sebelum menikah [free sex] dan menjaga diri sebagai seorang isteri senantiasa setia dan tidak melakukan selingkuh. Menjaga diri dalam pergaulan baik dalam hal bergaul sesama teman wanita bahkan bila dengan teman laki-laki harus benar-benar menganut rambu-rambu agama yang dianutnya.

Tetap konsisten memegang malu dikala menghadapi tantangan karena suatu pekerjaan harus mengorbankan rasa malunya. Sebagai contoh karena ingin mendapat pekerjaan yang mapan seorang wanita rela membuka bagian sensitive tubuhnya atau bahkan tidur dengan sang direktur dan lain-lain.

Matre atau mata duitan adalah awal bencana bagi seorang wanita, karena wanita bila cenderung matre maka akan dipermainkan para laki-laki terutama orang kaya. Tak jarang wanita berwajah cantik memanfa’atkan kecantikannya untuk mengumpulkan harta, namun karena kematre-annya tersebut terkadang berakibat fatal baginya.

Diera sekarang banyak kita jumpai para wanita yang minum-minuman keras padahal selain merusak badan dan janin bekal generasi penerusnya. Minuman keras merupakan pemicu kuat nafsu syahwat bagi wanita sehingga akan merusak moralitas sang wanita tersebut.

Perhiasan dsisni bukanlah emas permata yang berbentuk kalung, cincin, giwang dan gelang. Namun perhiasan disini adalah bagian-bagian tubuh wanita yang bila dipertontonkan akan membuat kaum laki-laki berbuat usil seperti paha, buah dada sebagai bentuk kemolekan tubuhnya.

Dengan mempertotonkan kemolekan tubuhnya baik secara terbuka ataupun berpakaian namun menampakkan bagian tubuhnya adalah perbuatan merendahkan diri sendiri.

Sebagai contoh bila kita berbelanja makanan, buah, dan pakaian dipasar-pasar tradisional yang tanpa dibungkus rapi bahkan ada makanan yang dikerubuti lalat tentulah harganya murah dan bisa ditawar, kemudian bandingkan ketika kita belanja makanan, buah dan pakaian di mall yang terbungkus rapi tentulah harganya mahal padahal jenis barangnya sama.

Begitu pula jika seorang wanita tidak mengumbar kemolekan tubuhnya saya yakin tidak aka ada yang berani usil untuk mengganggunya. andai ada dua artis Siti Nurhaliza dan Julia Perez dalam satu panggung saya yakin penonton laki-laki cenderung berani usil mengganggu Julia Perez daripada Siti Nurhaliza.

Walau berkepribadian baik jika seorang wanita berpakaian yang menampakkan bagian tubuhnya pastilah ada yang usil mengganggunya dan menganggapnya wanita murahan, seorang siswa SMA akan iseng mengintip ma’af CD guru wanitanya yang ber-rok mini . Pakaian adalah penjaga paling utama bagi seorang wanita dari gangguan hama kehidupan.